--> Skip to main content

Menghitung Peluang Bisnis Online to Offline

Perkembangan e-coomerce di Indonesia terbilang cukup pesat terbukti marketplace-marketplace baru bermunculan. Persainganpun semakin ketat terutama bagi pelapak yang bergabung didalamnya. Bahkan tak jarang pelapak yang perang harga terutama bagi pelapak besar.

Bisnis Online to Offline

Hal ini saya ketahui dari pengalaman saya sendiri kebetulan saya menekuni bisnis dropship online dimana produknya saya ambil dari sebuah marketplace. Pertama kali saya belanja produk kemudian dibandingkan dengan harga yang sekarang bisa mengalami penurunan harga. Ini tentu cukup menguntungkan bagi saya karena saya bisa menjual lebih murah kekonsumen toko online saya.

Ada hal yang menarik ketika saya membandingkan produk saya dengan produk lain yang sejenis maksudnya sama-sama cetakan martabak mini hanya beda merk tapi harga offlinenya selisihnya lumayan besar. Jadi jika saya mengambil produk cetakan dari marketplace kemudian saya jual dengan harga pasaran offline saya tetap mendaptakan untung meski saya harus mengeluarkan ongkos kirim untuk belanja kemarketplace.


Inilah yang kemudian bisa menjadi peluang bisnis dimana mengambil produk dari marketplace kemudian dijual secara offline atau istilahnya Online to Offline. Baru-baru ini saya menjajaki peluang tersebut dengan menerima orderan secara offline. Setelah menjalaninya sendiri ternyata ada beberapa hal yang menjadi perhatian saya kedepannya agar bisnis ini tetap menguntungkan.

1.Perhitungkan Ongkos Kirim

Saat memutuskan untuk menjual produk yang stoknya didapatkan dengan cara belanja online, Faktor ongkos kirim menjadi elemen utama dalam menentukan harga jualnya nanti. Masalahnya adalah setiap ekspedisi menerapkan tarif yang berbeda-beda ada tarif regular ada pula yang ekonomi.

Lalu mana yang akan Anda pilih yang  termurah atau yang terbaik pelayanannya? Kalau saya lebih memilih layanan ekspedisi regular. Hal ini bertujuan agar saya bisa mengira-ngira kapan pesanan saya datang sehingga bisa langsung dijual. Jika ingin untung lebih tentu bisa menggunakan layanan ekspedisi ekonomi dengan catatan anda menawarkan produknya setelah ada stok jangan order setelah ada pesanan.

2.Pastikan Bukan Brand Ternama

Jika Anda ingin menjual produk online to offline sebaiknya tidak menjual barang brand ternama karena biasanya harga pasarannya sudah ketahuan. Jika anda belanjanya eceran tentu jika dijual lagi harganya akan lebih mahal dari pada harga pasaran kecuali anda jadi distributor yang mendapatkan stok langsung dari supplier.

Belanja Produk brand ternama harus pandai-pandai memilih supplier misalnya toko resmi karena takutnya malah dapat produk KW. Produk dengan brand bukan ternama asalkan kualitasnya bagus tentunya tidak jadi masalah.

3.Pastikan Produk tidak mudah ditemukan dipasaran offline

Berdasarkan pengalaman saya sendiri belanja online, alasan saya kenapa memilih belanja kemarketplace karena saya sulit menemukan produknya secara offline. Jadi sebaiknya mencari produk-produk yang susah ditemukan secara offline tapi tetap dibutuhkan orang.

Hal ini bisa anda ketahui dengan survey secara offline maupun online seperti digrup-grup facebook. Keuntungannya selain lebih laku dijual harga yang akan anda patok juga bebas.

4.Pastikan Produk Berkualitas

Hal ini juga cukup penting jangan sampai produk yang anda jual cepat rusak oleh karena itu sebaiknya hindari menjual produk elektronik seperti Jam Tangan karena resiko kerusakan tetap ada meskipun masih baru karena saya pernah mengalaminya beli jam tangan baru tapi rusak.

Hal ini bisa Anda ketahui dari feedback pembeli dilapak supplier atau bisa dengan membeli dulu kemudian dilihat atau lebih bagus lagi jika dipakai sendiri. Seperti saya, sebelum memutuskan untuk menjual cetakan saya sudah menggunakan cetakan tersebut untuk jualan martabak dan terbukti awet sehingga saya tak ragu untuk menjualnya.

5.Harga jual yang Pas

Harga tentunya menjadi daya tarik bagi pembeli jika terjangkau tentu akan menarik minat pembeli. Jangan sampai anda menjual produk yang harganya mahal meskipun produknya bagus. Pilihlah produk-produk yang yang harganya dikisaran pulahan ribu hingga ratusan ribu.

Harga jual dipengaruhi  oleh harga beli ditambah ongkos kirim serta resiko pengiriman. Sebaiknya pilih produk yang bobotnya ringan tapi harganya terjangkau contohnya Kaos sehingga ongkos kirimnya murah dan resiko terjadi return kecil. Pilih juga supplier yagng paling dekat dengan lokasi anda sehingga ongkos kirimnya murah.

Jika Anda mampu mempromosikan prodkunya dengan baik misalnya melalui media sosial atau grup-grup Chat peluang tejadi penjualan cukup besar. Peluang Bisnis ini sebenarnya bukan hal baru karena saya menjumpai sebuah marketplace ternama membuka kesempatan menjadi agen bisnisnya dengan merangkul toko/warung, jadi jika agen tersebut mendapatkan orderan akan mendapatkan komisi tertentu.


Bagaimana Anda tertarik untuk menekuni bisnis model Online to Offline ini? Selamat Mencoba!
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar