--> Skip to main content

Strategi Storytelling untuk Penjualan secara Online

Strategi Storytelling untuk Penjualan secara Online – Namanya juga manusia secara alami suka dengan cerita walaupun terkadang pendengar sudah tahu kalau cerita itu Cuma fiksi. Nah... kondisi inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh internet marketer dalam memasarkan produknya secara online melalui media internet mulai dari email, blog, Youtube atau media sosial.

Strategi pemasaran seperti ini dinamakan storytelling. Jika Anda aktif dimedia sosial seringkali menemukan status yang seakan-akan tidak menjual, isinya semacam kisah yang membuat anda emosinya tersentuh namun diakhir status terdapat tulisan nama toko.

Pembaca yang sudah tersentuh emosinya tak jarang yang penasaran dengan nama toko tersebut yang kemudian mengklik tautan yang mengarah ke toko tesebut. Jadi pemasaran dengan stroytelling itu tidak secara terbuka menawarkan sebuah produk atau direct selling.

Pemasaran dengan strategi storytelling cukup efektif mendatangkan pembeli karena tidak semua orang suka dengan cara pemasaran secara langsung apalagi melalui media sosial.

Namun demikian bukan berarti bisa bebas menulis storytelling, tetap ada tehniknya agar pembacanya tertarik dengan storytelling yang Anda buat salah satunya dengan mengetahui karakter dari story telling itu sendiri.

Baca Juga : Bagaimana Cara Saya Mendapatkan uang dari Google 

Setidaknya ada 3 karakter storytelling yang wajib Anda pahami, yaitu :

1.Singkat

Tulisan yang singkat tentunya akan leboh mudah dimengerti oleh pembacanya dari pada tulisan yang panjang. Buatlah tulisan yang singkat tapi tetap menarik artinya pembaca tidak harus menscrol halaman sampai jauh kebawah. Buatlah tulisan yang fokus pada kisah yang akan Anda sampaikan.

2.Mudah dipahami dan sederhana

Gunakan bahasa yang sesuai dengan target pembeli sehingga mudah dipahami. Ambil kata yang baku bukan istilah asing dan sependek mungkin. Jika dengan satu kata saja artinya sudah jelas kenapa harus menggunakan 2 kata atau lebih? 

Dengan menggunakan tata bahasa yang mudah dipahami tentunya pembaca akan semakin mudah menangkap kisah yang anda sampaikan.

3.Berdasarkan kenyataan

Tulisan yang berdasarkan Kisah nyata atau fakta akan lebih menyentuh emosi dibandingkan dengan cerita rekaan. Kisah nyata akan lebih mudah membangkitkan emosi bahkan empati misalnya saja kisah penjual kue yang bisa menyekolahkan anaknya hingga sarjana.


Dengan 3 karakter storytelling diatas akan membuat anda semakin mudah menawarkan barang tanpa harus menggunakan kata-kata yang berkonotasi menjual seperti Harga, jual, Beli dan lainnya.

Semoga Bermanfaat!

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar